Mungkin tidak mudah untuk mengadaptasi karya teater yang bagus kemudian mem-film kannya menjadi sebuah film yang bagus pula. Tapi tidak begitu dengan film ‘Sunset Limited’
Sebuah karya film yang diadaptasi dari teater atau yang akrab disebut dengan sebutan ‘play’ dengan judul yang sama karangan Cormac McCarthy ini menyuguhkan kemegahan yang tidak dimiliki film lain pada umumnya. Kemegahan yang dimaksud disini bukanlah spesial effect,ledakan,atau adegan-adegan laga ala film-film Michael Bay.Kemegahan yang dimaksud adalah kemegahan dialog mengenai filsafat dan kepercayaan yang terjadi hampir sepanjang film.
Dibintangi oleh Samuel L Jackson (Black) dan Tommy Lee Jones (White) yang sekaligus sebagai sutradara film. Film ini mengisahkan tentang seorang mantan napi yang beragama Kristen bertemu denga seorang profesor kulit putih yang ateis.Sang profesor mencoba untuk bunuh diri dengan melompat ke rel kereta tapi,beruntung ada orang yang masih mau menyelamatkannya orang itu adalah Black.
Konflik mulai terjadi ketika si profesor disinggung mengenai agama yang ia percayai oleh Black, Profesor yang notabene adalah orang dari kalangan berada,berpendidikan dan mengagung-agungkan kebudayaan seperti buku-buku (ia telah membaca lebih dari 4000 buku seumur hidupnya), musik, seni, dan hal-hal lainnya yang sejenis, karena hal itulah yang dianggapnya melandasi peradaban manusia. Walau pernah membaca beberapa bagian dari Alkitab, tidak didapatinya suatu kebutuhan akan Tuhan dimana dia menganggap Tuhan hanyalah omong kosong belaka. Pertanyaan pertanyaan religius pun mulai dilontarkan oleh Black terhadap profesor. Di tengah tengah desakan dari Black,profesor masih memiliki satu prinsip yang menurutnya adalah yang terpenting, “Satu hal yang tidak akan aku lepaskan ialah menyerah” (“The one thing I won’t give up is giving up”).
Memang hampir sepanjang film yang terjadi hanya dialog dialog perdebatan dari dua orang yang mempuyai filosofi saling bertolak belakang. Bagi kalian yang memang menyukai film sarat dialog dan agak mikir,Sunset Limited bisa jadi penambah daftar playlist di akhir pekan
White: The darker picture is always the correct one. When you read the history of the world you are reading a saga of bloodshed and greed and folly the import of which is impossible to ignore. And yet we imagine that the future will somehow be different.
Black:The light is all around you but you don’t see nothing but shadow. And you’re the one causing it. It’s you. You’re the shadow! That’s the point.
Vice Versa 